Minggu, 01 Agustus 2010

Kisah Pendakian Sahabat Ngkong (Bag.II)

Track Awal via Gn. Putri
[Lanjutan dari POST_INI]
 
Di Pos Pendaftaran
Jalan demi jalan kami selusuri, kami masih berada di perkebunan dan disitu masih terlihat orang orang kampung bertani padahal ketinggian sudah mencapai 200m lebih. Selang beberapa menit akhirnya kami mulai memasuki hutan dan beristirahat sejenak. Perjalanan kembali dimulai tim mulai berpisah, tim 1 jalan terlebih dulu meninggalkan tim 2 yg notabene tim malas, santai, Kikuk Kikuk. Tim 1 sudah sampai di pos 1 tapi tim 2 masih enak enakan istirahat, makan makan serta berfoto ria sehingga jarak kami pun sangat jauh dan defisit waktu sekitar 30 menit (Jauh Amat!). Tim 1 pun akhirnya memutuskan untuk jalan terus meninggalkan tim 2 dan menunggu di puncak (kalau sempat) atau di Surya Kencana.

 
Akhirnya Tim 1 sampai di pos terakhir sebelum Surya Kencana namun kami masih belum tahu kabar tim 2 dan dimana mereka berada. Ketika beristirahat tiba tiba gerimis, kami pun panik dan bergegas untuk cepat cepat untuk sampai di Surya Kencana / setidaknya berteduh di pohon besar dahulu. Sejenak kami berteduh di bawah pohon yang sangat besar dan tak lama hujan reda. Kesempatan ini tidak disia siakan, kami pun langsung bergegas melanjutkan perjalanan walau masih lelah (daripada kehujanan di jalan). Tak lama kemudian akhirnya tim 1 berhasil mencapai Surya Kencana. Baru saja tim 1 ingin membeli nasi uduk tiba tiba hujan turun langsung deras, kami pun berinisiatif membikin Bivak / terpal untuk melindungi kami. untungnya kami semua membawa jas hujan sehingga kami tidak ada yg kehujanan. Selang 30 menit, tim 2 tiba di Surya Kencana yg diawali kedatangan Malik dan Lutfi diikuti lainnya. Saya berpikir "Pasti ni orang keujanan di jalan, kelamaan istirahat si hahaha"

Suasana Surya Kencana
Hujan reda, namun satu per satu dari kami mengalami keram (kaki, tangan). beberapa orang tidak bisa jalan dan memutuskan untuk mendirikan tenda di pintu masuk Surya Kencana, padahal sebenarnya tidak diperbolehkan mendirikan tenda disitu karena konon mitosnya disitu tempat keluar masuknya prajurit-prajurit eyang Surya Kencana dahulu. Nah, karena saya, thulank, yuyu, iin, adi dan anis terlanjur jalan kami tidak tahu kalau yg lainnya nge camp disitu. Setelah sampai di pintu masuk ingin ke puncak kami nge-camp lagi lagi di tempat terlarang karena jika turun kabut tebal kami bisa terjebak dan mungkin mati apalagi kami tidak membawa logistik. Saking bingung dan panik kami berpikir apakah balik lagi/tetap disini. Untungnya trio Belo, Lutfi dan Lay datang menjemput sambil mengambil air di aliran sungai Surya Kencana. Akhirnya kami berenam terselamatkan dan dibawa ke tenda utama di pintu masuk tadi. Malam tiba disertai hawa dingin sekali kali disertai rintik hujan menyelimuti tidur indah kami.

Minggu, 6 Juni 2010
Hari sudah pagi, kami pun menyibukkan diri masing-masing ada yg pacaran, foto-foto di SK, jemur baju,dll. Setelah cukup berfoya foya akhirnya kami semua bergegas menuju puncak (mengejar waktu) karena seharusnya jika tidak hujan pagi ini kami sudah berada di puncak Gunung Gede, namun apadaya Allah SWT berkehendak lain. Nasib naas kami terima lagi, 1 jam perjalanan akhirnya kami mencapai puncak namun sial di puncak kabut tebal sekali dan kami kesulitan dalam melakukan perjalanan karena kabut tebal itu menghalangi jarak pandang kami. Tapi kami tidak putus asa, kami terus berjalan untuk menuruni kembali namun lagi lagi hujan turun dan memaksa kami mendirikan tenda dan bivak kembali. Hujan pun turun rintik rintik dan kami akhirnya memutuskan untuk memasak dan makan terlebih dahulu. Disini seperti biasa koki kepala ialah Wiwid ngkong dan dibantu oleh saya dan yuyu. Lama kami beristirahat akhirnya kami bergegas turun kembali, kali ini kami melewati jalur Cibodas karena jika melewati jalur Putri lagi rasanya tidak sanggup mengingat usia senior kami yg sudah uzur dan track nya yg curam dan terjal apalagi kami membawa 2 orang perempuan. Jam 10 kami turun kebawah dan sampai di pos Batu Kukus sekitar jam 3. Namun lagi lagi hujan turun dan kali ini deras sekali. Alhasil kami hanya bisa menunggu hujan reda di pos tersebut padahal pos itu merupakan salah satu pos angker di Gn. Gede. KACAU!! itulah situasi yg terjadi saat itu. Beberapa orang drop dan Anis melihat kejadian kejadian aneh, 1 lagi : Lutfi hilang! ia dengan sok tahu berjalan sendiri meneruskan perjalanan meninggalkan tim. Kami pun mulai panik sejak itu dan Kodok berusaha membuat tenang dengan berzikir dan berdoa.

Hujan pun reda namun hari sudah larut, walau demikian perjalanan harus dilanjutkan karena kami sudah kehabisan air juga dan berniat mengisi di Telaga Biru. Tak lama, kami sampai di pos Cibeureum dan beristirahat sejenak. Kemudian perjalanan dilanjutkan, nah dari sini beberapa orang mulai tidak bisa mengontrol emosi akibat kelelahan, drop, dehidrasi. Naas, setelah sampai di Telaga biru air pun tak ada, aliran sungai kering! Sepertinya perjalanan kali ini kami tertimpa sial belum lagi kata-kata kotor yg keluar dari Reza yg membuat kami semakin panik.
Tepat jam 12.00 kami akhirnya tiba di pos pendaftaran Cibodas dan bertemu Lutfi yg sudah sampai dari tadi. Wiwid yg kesal memarahinya dan menasehati agar tidak mengulanginya lagi. Setelah itu kami pun menuju Warung Umi untuk istirahat agar esok fit di perjalanan pulang.

Senin, 7 Juni 2010
Hari ini tidak diperkirakan, karena seharusnya kami telah sampai rumah masing-masing namun Allah berkehendak lain. Sebagian kami tidak bekerja dan kuliah. Oh iya banyak yg cedera saat sampai di warung Umi. Kaki saya lecet dan bengkak sehingga tidak mampu berjalan normal walau begitu saya paksakan jalan. Akhirnya kami pulang meninggalkan Cibodas, belum lama kami naik bus tiba-tiba bus tsb mogok (wah gile apesnye belom kelar), walau tak lama bisa jalan kembali. Saat transit di grogol dan menaiki P12 lagi-lagi nasib sial menimpa. Dalam keadaan lelah,emosi, stress ada orang yg memancing amarah kami tp akhirnya kami bisa meredam emosi itu (kayaknye emang apes bener naik gunung kali ini ckck). Akhirnya jam 3 sore kami sampai di Base Camp dan kami makan bakso bersama serta membagi bagi hasil uang lebih dari Hiking. Saya pulang lebih dulu untuk mengobati kaki saya yg bengkak dan meninggalkan teman-teman lainnya dan berkumpul kembali malam harinya. Walau sampai cedera seperti itu saya tidak akan pernah kapok untuk Hiking apalagi bersama teman-teman Sahabat Ngkong yg selalu ada di saat suka maupun duka. itulah tadi kisah perjalanan kami yg menyenangkan (padahal apes mulu) di Gunung Gede. Sampai bertemu lagi di kisah kisah perjalanan kami di Gunung Gunung berbeda. Sayonara

Silahkan liat Foto Foto Kami di FACEBOOK_SAYA (Harus jadi Friend terlebih dulu karena albumnya Friends Only)

Tidak ada komentar: